Perkuliahan Kooperatif dengan Model Jigsaw di Prodi Pendidikan Teknik Mesin JPTK FKIP Unsri.

Authors

  • Harlin Universitas Sriwijaya

DOI:

https://doi.org/10.36706/jptm.v1i1.170

Keywords:

metode Jigsaw

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: 1) perbedaan   nilai rata-rata matakuliah Elemen Mesin antara mahasiswa yang diberi perkuliahan dengan metode Jigsaw  II dengan yang menggunakan metode konvensional, dan 2)  metode  perkuliahan yang  paling tepat, di antara  metode kooperatif model Jigsaw  II, dan metode  konvensional untuk matakuliah Elemen Mesin di Jurusan PTK FKIP Unsri. Penelitian ini merupakan penelitain komparasi, dengan metode eksperimen-betulan  (true experimental design), disain kontrol group pretest posttest (The pretest-posttest control group design) terhadap matakuliah  Elemen Mesin, dengan menggunakan dua metode perkuliahan, yaitu metode kooperatif model Jigsaw  II dan metode konvensional.. Subjek penelitian adalah 24 mahasiswa untuk kelas eksperimen, dan 22 orang untuk kelas kontrol. Instrumen penelitian, tes dan checklist. Sebelum digunakan instrumen test diujicobakan pada  55 orang mahasiswa Jurusan Mesin FT Unsri, analisa  Tingkat Reliabilitas instrumen dengan rumus Rulon untuk soal pilihan ganda, dan rumus Alpha untuk soal uraian. Uji coba instrumen checklist dilakukan pada kelas latihan, dan dianalisa dengan koefisien kesepakatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan relatif antara kedua metode mengajar, namun secara mutlak nilai rata-rata hasil belajar Elemen Mesin menggunakan metode kooperatif model Jigsaw II lebih baik dibandingkan dengan metode konvensional (81,406 > 75,682). Gejala variasi juga lebih homegen dibandingkan kelas kontrol (8,741 < 15,568) dengan koofisien variasi 10,737 % untuk kelas eksperimen dan  20,570 % untuk kelas kontrol. Hasil pembelajaran Elemen Mesin secara relatif sama saja  dengan menggunakan kedua metode tersebut.

References

Arends, R.I. (1997). Classroom instruction and management. New York, St. Louis, San Francisco: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Campbell, Donald T and Syanley, Julian C. (1966). Experimental and quasi-experimental designs and research. Boston: Houghton Mifflin Co.

Chamot, A.U., Barnhardt, S., El-Denary., et al (1999). The leraning strategis. New York & London: Longman.

Depdiknas. (2006). Depdiknas Tahun 2005-2009, Menuju Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang 2025.

Dornyei, Z. (2000). Teaching and researching motivation. London: Longman.

Etin Solihatin., & Raharjo. (2007). Cooperative learning: Analisis model pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Endang Mulyani., & Daru Wahyuni. (2005). Strategi Peningkatan Kemandirian dan Kreativitas Mahasiswa dalam Belajar Ekonomi melalui Pembelajaran Aktif dengan Model Jigsaw (Jigsaw Learning). Laporan penelitian, tidak diterbitkan. FIS UNY.

Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan. (2007). Buku pedoman fakultas keguruan dan ilmu pendiidkan. FKIP Unsri.

Gunter, Mary A; Estes, Thomas H & Schwab, Jan H. (1990). Instruction a models approach. Boston: Allyn and Bacon.

Herminarto Sofyan. (3 Oktober 2006). Kiat membangun budaya mutu. Pewara Dinamika. Universitas Negeri Yogyakarta, hal. 3&8.

Jailani., Endah R., Sudarmaji., Dewi., & Rini. (2005). Implementasi Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Geometri sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemandirian Siswa Kelas XI SMU Negeri 1 Depok Yogyakarta. Laporan Penelitian, tidak diterbitkan. FMIPA UNY.

Jigsaw Classroom. Overview of the technique. Diambil pada tanggal 23 Desember 2006 dari http://www.Jigsaw .org/overview.htm.

Jigsaw in 10 easy steps. Diambil pada tanggal 23 Desember 2006 dari http://www.Jigsaw .org/steps.htm.

Johnson, D.W., & Johnson, R.T. (2002). Meaningful assessment: A manageable and cooperative proses. Boston, USA: Allyn and Bacon.

Johnson, D.W., Johnson, R.T,. & Holubec., E.J. (1987). Learning together and alone. Minneapolis: University of Minnesota.

Jogiyanto. (2004). Metodologi penelitian bisnis. Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta.

Jones, V.F., & Joenes L.S. (2001). Comprehensive classroom management. Boston, Toronto, United State of America: Allyn and Bacon.

Joyce, B.., Weil, M., & Calhoun, E. (2004). Model of teaching. Boston, New York, San Fransisco: Pearson.

Karyati., Rosnawati., & Abadi, AM. (2005). Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Aljabar Linear I Kelas Berbahasa Inggris Mahasiswa Prodi Pend. Matematika dengan Metode Kooperatif Model STAD. Laporan Penelitian, tidak diterbitkan, Prodi Pend. Matematika. FMIPA UNY.

Khairiree, K. (2001). Cooperative learnig, Maths Jigsaw (MJ). Penang Malaysia.

Kramarski, B & Zemira R (2003). Enhancing mathematical reasoning in the classroom: The effects of cooperative learning and metacognitive training. American Educational Research Journal, 40, 281-310.

Lie, A. (2005). Cooperative learnig: Mempraktekkan cooperative learning di ruang-ruang kelas. Jakarta: Grasindo.

Martin, H.G. (1985). Kinematika dan dinamika teknik. Jakarta: Erlangga.

Muslimin Ibrahin., Fida Rachmadiarti., Muhammad Nur., et al. (2000). Pembelajaran kooperatif. Surabaya: Unesa-University Press.

Muhaimin., & Norma V, Leana. (2003). Pembelajaran yang efektif. Mekar Jaya.

Meier, D. (2005). The accelerated learning. Bandung: Kaifa.

M. Nur. & Prima R.W. (2000). Pengajaran berpusat pada siswa dan pendekatan konstruktivis dalam pembelajaran. Pusat Studi Matematika dan IPA Sekolah. Universitas Negeri Surabaya.

Nurhadi., Burhan., & Senduk Agus. (2004). Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan penerapannya dalam KBK. Universitas Negeri Malang.

Shigley, J.E. (1986). Perencanaan teknik mesin. Jakarta: Erlangga.

Slavin, R.E. (1994). Cooperative learning theory, Research and practice. (2nded). Boston: Allymand and Bacon.__________ (1986). Using student team learning (3rd ed). The Johns Hopkins University.

Soeharto., dkk. (2000). Penerapan Metode Perkuliahan Jigsaw II: Penelitian Tindakan Kelas dalam Rangka Peningkatan Suasana Belajar di Prodi Pend. Elektro FT UNY. Laporan Penelitian, tidak diterbitkan, FT UNY.

Stevens. R.J. & Slavin R.E (1995). The cooperative elementary school: Effects on students, achievement, attitude, and social relations. American Educational Research Journal, 32, 321-351.

Sularso., & Kiyokasu Suga. (1991).Dasar-dasar perencanaan dan pemilihan Elemen Mesin. Jakarta: Pradnya Paramita.

Suharsimi Arikunto. (1993). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek. Bandung: Rineka Cipta.

Sukardiyono., & Usman Wiyatmo. (2005). Peran Pembelajaran Kooperatif di SMP. Laporan Penelitian. Tidak diterbitkan, FMIPA UNY.

Sukardi. (2003). Metodologi penelitian pendidikan: kompetensi dan prakteknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumarjo., Pangat., Jaedun., & Haryanto. (2000). Efek Pembelajaran dengan Pendekatan Kooperatif Promosi-Degradasi pada Pembelajaran Prktek Kerja Batu Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik UNY. Laporan Penelitian, tidak diterbitkan. FT UNY.

Sutrisno Hadi. (1985). Metodologi research (2). Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi, Universitas Gaja Mada.

Toeti Soekamto, & Udin Saripudin Winatapura. (1996). Teori belajar dan model-model pembelajaran; PAU-PPAI Universitas Terbuka.

Veenam, Simon.., Denersen, Eddie., Akker, Anneriet Van Den., et al ( 2005), Effects of a cooperative learning program on the elaboration of students during help seeking and help giving. American Educational Research Journal, 42, 115-151.

Wawang Hoetarwarman. (2004). Cooperative learning (Jigsaw ), Sosialisasi hasil pelatihan SEAMEO-RECSAM. Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, Dir PMU.

Zainal Alim A. (27 Nop 2006) Esensi pendidikan tinggi. Suara Merdeka, p. 10.

Downloads

Published

2014-05-05

How to Cite

Harlin. (2014). Perkuliahan Kooperatif dengan Model Jigsaw di Prodi Pendidikan Teknik Mesin JPTK FKIP Unsri. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 1(1), 1–15. https://doi.org/10.36706/jptm.v1i1.170

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.